skip to main |
skip to sidebar
Payung-Payung Trasdisi Karo Di Desa BUNURAYA
01.44
Unknown
Payung-payung adalah suatu tradisi karo yang dilaksanakan di desa
bunuraya.dan tradisi ini masih dilakukan sampe sekarang.menurut cerita
orang tua di desa bunuraya,payung-payung diciptakan oleh leluhur mereka
dan tradisi karo ini hanya ada dan dilaksanakan di desa
bunuraya.tradisi membuat payung-payung akan dilakukan ketika ada warga
yang masih lajang/belum kawin,pertua adat,orang yang punya keahlian
khusus di desa dan guru sibaso(dukun)yang memiliki ilmu tinggi
meninggal,konon ketika ada guru sibaso berilmu tinggi meninggal bendera
payung-payung yang paling ujung akan diberi warna hitam.dan orang yang
bertugas membuat payung-payung ini adalah karang taruna bunuraya.
ketika ada warga desa yang masih lajang meninggal karang taruna akan
memberitaukan satu sama lain dan berkumpul disuatu tempat untuk
berdiskusi,membagi tugas,dan mengutip sumbangan sesama karang taruna
untuk membuat payung-payung.pada saat hari penguburan karang taruna akan
berkumpul disamping los/jambur dan mengerjakan tugas
masing-masing.karang taruna perempuan akan pergi ke pasar untuk membeli
bahan-bahan payung-payung hasil sumbangan,dan laki-laki akan pergi
kehutan untuk mengambil bambu,pohon ndulpak(pohon wajib untuk membuat
payung-payung)dan lainya.ketika bahan-bahan sudah terkumpul karang
taruna akan memulai pembuatan payung-payung disamping jambur.perempuan
bertugas untuk menjait jagung ke payung dan laki laki bertugas untuk
mendesain bagian-bagian payung.biasanya payung payung sudah selesai
sengetah pembuatan ketika jam makan.sebelum melanjutkan pekerjaan karang
taruna akan makan dulu di jambur.dan pihak anak beru sudah menyiapkan
makanan untuk karang taruna dan akan diberikan hidangan lauk yang
terbuat dari manuk mentar(ayam putih)dan bulu-bulu manuk mentar yang
sudah dimasak akan dibuat jadi bahan pembuatan payung-payung(saya belum
tau ini fungsinya apa)ketika siap makan pembuatan payung-payung akan
dilanjutkan kembali.sesudah payung-payung selesai.payung-payung akan
diantar kejambur dan di letakkan disamping jenasah.banyak orang yang
berada di jambur yang bukan dari desa bunuraya merasa heran dan takut
mungkin karena belum pernah melihat dan tampilannya yang agak mistis.
sambil menunggu acara selesai karang taruna akan diberi tempat duduk
dijambur dan berkumpul disana.setelah acara penguburan di jambur
selesai,karang taruna akan bertugas mengangkat jenasah dan payung-payung
ke pemakaman dan dalam perjalanan payung-payung akan diberi tempat
didepan untuk memayungi jenasah ke pemakaman.sepulang dari makam karang
taruna akan diberi jeruk purut(rimo mukur) untuk dimandikan supaya tubuh
mereka bersih.
ada banyak cerita mistis pada saat pembuatan tradisi karo ini.menurut
cerita dulu pernah ada pertua adat yang meninggal di bunuraya dan dibuat
payung-payung.pada saat mau pergi ke pemakaman payung-payung tersebut
tidak bisa diangkat,ketika itu bayak orang yang berada di jambur
ketakutan,ada beberapa orang yang mencoba mengangkat payung-payung
tersebut tapi tidak ada yang berhasil,ketika itu ada orang yang
mempunnyai kelebihan mengatakan ada roh yang berada diatas payung-payung
itu,ketika itu dipanggillah pendeta untuk mendoakan payung-payung
tersebut supaya roh itu menghindar dan pergi dari payung-payung.setelah
di doakan payung-payung sudah bisa diangkat dan diantar ke pemakaman.
cerita lain pernah juga ada perempuan yang masih lajang meninggal,ketika
karang taruna bergotong royong membuat payung-payung salah satu dari
mereka bilang kalau tangannya luka dan berdarah ketika mengukir batang
pohon ndulpak,setelah itu tiba-tiba satu persatu karang taruna desa juga
mengalami kejadian yang sama,pada saat permbuatan payung payung
tersebut hampir semua tangan karang taruna luka-luka(dalam cerita ini
orang yang meninggal mati satu hari(mate sada wari),masih banyak cerita
mistis tentang payung-payung ini.jika penasaran datang saja ke bunuraya
dan anda bisa tanya ke pertua adat disana.
0 komentar:
Posting Komentar