Minggu, 14 Desember 2014

Payung-Payung Trasdisi Karo Di Desa BUNURAYA


Payung-payung adalah suatu tradisi karo yang dilaksanakan di desa bunuraya.dan tradisi ini masih dilakukan sampe sekarang.menurut cerita orang tua di desa bunuraya,payung-payung diciptakan oleh leluhur mereka dan tradisi karo ini hanya  ada dan dilaksanakan di desa bunuraya.tradisi membuat payung-payung akan dilakukan ketika ada warga yang masih lajang/belum kawin,pertua adat,orang yang punya keahlian khusus di desa dan guru sibaso(dukun)yang memiliki ilmu tinggi meninggal,konon ketika ada guru sibaso berilmu tinggi meninggal bendera payung-payung yang paling ujung akan diberi warna hitam.dan orang yang bertugas membuat payung-payung ini adalah  karang taruna bunuraya.
ketika ada warga desa yang masih lajang meninggal karang taruna akan memberitaukan satu sama lain dan berkumpul disuatu tempat untuk berdiskusi,membagi tugas,dan mengutip sumbangan sesama karang taruna untuk membuat payung-payung.pada saat hari penguburan karang taruna akan berkumpul disamping los/jambur dan mengerjakan tugas masing-masing.karang taruna perempuan akan pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan payung-payung hasil sumbangan,dan laki-laki akan pergi kehutan untuk mengambil bambu,pohon ndulpak(pohon wajib untuk membuat payung-payung)dan lainya.ketika bahan-bahan sudah terkumpul karang taruna akan memulai pembuatan payung-payung disamping jambur.perempuan bertugas untuk menjait jagung ke payung dan laki laki bertugas untuk mendesain bagian-bagian payung.biasanya payung payung sudah selesai sengetah pembuatan ketika jam makan.sebelum melanjutkan pekerjaan karang taruna akan makan dulu di jambur.dan pihak anak beru sudah menyiapkan makanan untuk karang taruna dan akan diberikan hidangan lauk yang terbuat dari manuk mentar(ayam putih)dan bulu-bulu manuk mentar yang sudah dimasak akan dibuat jadi bahan pembuatan payung-payung(saya belum tau ini fungsinya apa)ketika siap makan pembuatan payung-payung akan dilanjutkan kembali.sesudah payung-payung selesai.payung-payung akan diantar kejambur dan di letakkan disamping jenasah.banyak orang yang berada di jambur yang bukan dari desa bunuraya merasa heran dan takut mungkin karena belum pernah melihat dan tampilannya yang agak mistis. sambil menunggu acara selesai karang taruna akan diberi tempat duduk dijambur dan berkumpul disana.setelah acara penguburan di jambur selesai,karang taruna akan bertugas mengangkat jenasah dan payung-payung ke pemakaman dan dalam perjalanan payung-payung akan diberi tempat didepan untuk memayungi jenasah ke pemakaman.sepulang dari makam karang taruna akan diberi jeruk purut(rimo mukur) untuk dimandikan supaya tubuh mereka bersih.
ada banyak cerita mistis pada saat pembuatan tradisi karo ini.menurut cerita dulu pernah ada pertua adat yang meninggal di bunuraya dan dibuat payung-payung.pada saat mau pergi ke pemakaman payung-payung tersebut tidak bisa diangkat,ketika itu bayak orang yang berada di jambur ketakutan,ada beberapa orang yang mencoba mengangkat payung-payung tersebut tapi tidak ada yang berhasil,ketika itu ada orang yang mempunnyai kelebihan mengatakan ada roh yang berada diatas payung-payung itu,ketika itu dipanggillah pendeta untuk mendoakan payung-payung tersebut supaya roh itu menghindar dan pergi dari payung-payung.setelah di doakan payung-payung sudah bisa diangkat dan diantar ke pemakaman.
cerita lain pernah juga ada perempuan yang masih lajang meninggal,ketika karang taruna bergotong royong membuat payung-payung salah satu dari mereka bilang kalau tangannya luka dan berdarah ketika mengukir batang pohon ndulpak,setelah itu tiba-tiba satu persatu karang taruna desa juga mengalami kejadian yang sama,pada saat  permbuatan payung payung tersebut hampir semua tangan karang taruna luka-luka(dalam cerita ini orang yang meninggal mati satu hari(mate sada wari),masih banyak cerita mistis tentang payung-payung ini.jika penasaran datang saja ke bunuraya dan anda bisa tanya ke pertua adat disana.

0 komentar:

Posting Komentar